Sabtu, 30 Oktober 2010

Ketika 26 Oktober 2010...

Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Di bawah naungan awan hitam, berduka kami atas musibah yang menimpa saudara-saudari kita di atas sana… Seperti kabar yang dipublikasikan, Kinahrejo menjadi sebuah potret dari dahsyatnya erupsi Merapi. Tak berhenti pada tanggal 26 Oktober 2010, beberapa hari kemudian wedus gembel atau yang (kalau tidak salah) saya dengar- piroklastik masih terus dihasilkan oleh gunung yang konon merupakan teraktif di dunia ini.

Tidak sedikit nyawa yang melayang, harta benda, hijaunya Merapi juga kenangan-kenangan tentang kehidupan yang pernah ada di sana, kini telah tertutup debu tebal… bak kota mati.
Namun saling menyalahkan sama sekali jauh dari idealnya sikap yang semestinya kita lakukan. Apalagi duka ini bukan tuk kita berlarut-larut padanya, betapapun rasa kehilangan itu pasti ada, tapi bangkitlah! Menata kembali kehidupan dengan penuh harapan. Karena Tuhan tidaklah mendzalimi hamba-Nya,

“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Huud: 117)

Apapun itu sisi yang kita dapat sebagai hubungan sebab-akibat dari kejadian Merapi ini, mungkin yang dapat kita gapai hanyalah yang terbatasi oleh dimensi logika manusia, sementara kita tahu pengetahuan manusia hanya terbatas. Sudah saatnya mengumpulkan segala emosi yang berkecamuk di hati ini untuk membuat suatu kesimpulan, yang membawa kita tuk berserah pada-Nya. Bisa jadi musibah atau ujian, hanya Allah yang tahu. Bagi kita, sepotong kisah tentang Merapi ini semoga dapat menjadi sumber yang dapat kita gali terus sebagai bahan introspeksi…

Jumat, 29 Oktober 2010

Hai..!

this is my first day to managing a blog!
semoga nggak gagal di tengah jalan kaya blog yang udah-udah deh :)
nantikan postingan artikel pertama yaa..